Perilaku Seksual Menyimpang




Penyimpangan seksual adalah segala bentuk penyimpangan seksual, baik arah,minat maupun orientasi seksual. Penyimpangan adalah gangguan atau kelainan. Sedangkan perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual. Obyek seksualnya juga bisa berupa orang lain, diri sendiri maupun obyek dalam khayalan. Penyimpangan seksual merupakan salah satu bentuk perilaku yang menyimpang karena melanggar norma - norma yang berlaku Penyimpangan seksual dapat juga diartikan sebagai bentuk perbuatan yang mengabaikan nilai dan norma yang melanggar, bertentangan ataumenyimpang dari aturan-aturan hukum.Sebagian dari tingkah laku itu memang tidak berdampak apa-apa, terutama jika tidak ada akibat fisik atau sosial yang dapat ditimbulkannya. Akan tetapi pada sebagian perilaku seksualyang lain, dampaknya cukup serius, seperti perasaan bersalah, depresi, marah dan sebagainya.

Faktor Penyebab Penyimpangan Seksual

Masalah seksualitas timbul karena faktor-faktor berikut:

1.Meningkatnya libido seksualitas

Perubahan-perubahan hormonal yang meningkatkan hasrat seksual (libidoseksualitas). Peningkatan hasrat seksual ini membutuhkan penyaluran dalam bentuktingkah laku seksual tertentu.

2. Penundaan usia perkawinan

Penyaluran itu tidak dapat segera dilakukan karena adanya penundaan usia perkawinan, baik secara hukum oleh karena adanya undang-undang tentang perkawinan yang menetapkan batas usia menikah. selain itu norma sosial yang makin lama makin menuntut persyaratan yang makin tinggi untuk perkawinan (pendidikan, pekerjaan,persiapan mental, dan lain-lain). Sementara usia kawin ditunda, norma-norma agam. tetap berlaku dimana seseorang dilarang untuk melakukan hubungan seks sebelum menikah. 

3. Tabu-larangan

Ditinjau dari pandangan psikoanalisis, tabunya pembicaraan mengenai seks tentunya disebabkan karena seks dianggap sebagai bersumber pada dorongan-dorongan naluri di dalam "id". Dorongan-dorongan naluri seksual ini bertentangan dengan dorongan "moral" yang ada dalam "super ego", sehingga harus ditekan, tidak boleh. dimunculkan pada orang lain dalam bentuk tingkah laku terbuka. Tabu-tabu ini jadinya mempersulit komunikasi. Sulitnya komunikasi, khususnya dengan orang tua, pada akhirnya akan menyebabkan perilaku seksual yang tidak diharapkan.

4. Kurangnya informasi tentang seks

Pada umumnya mereka ini memasuki usia tanpa pengetahuan yang memadai tentang seks dan selama hubungan pacaran berlangsung pengetahuan itu bukan saja tidak bertambah, akan tetapi malah bertambah dengan informasi-informasi yang salah. Hal yang terakhir ini disebabkan orang tua tabu membicarakan seks dengan anaknya dan hubungan orang tua-anak sudah terlanjur jauh sehingga anak berpaling ke sumber- sumber lain yang tidak akurat, khususnya teman.

5. Pergaulan yang makin bebas

Kebebasan pergaulan antar jenis kelamin pada kiranya dengan mudah bisa disaksikan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di kota-kota besar. Di pihak lain, tidak dapat diingkari adanya kecenderungan pergaulan yang makin bebas antara pria dan wanita dalam masyarakat sebagai akibat berkembangnya peran dan pendidikan wanita sehingga kedudukan wanita makin sejajar dengan pria

Untuk mengatasi perilaku seksual menyimpang, langkah-langkah yang dapat dilakukan termasuk konseling, terapi perilaku, pemberian obat-obatan, dan pendidikan seks sejak usia dini. Penting untuk memahami bahwa penanganan penyimpangan seksual memerlukan pendekatan multidimensional dan kompleks yang melibatkan berbagai aspek, termasuk faktor biologis, psikologis, sosial, dan lingkungan. Upaya pencegahan juga melibatkan memberikan pendidikan seks sejak dini dan memberikan pemahaman tentang bagaimana sikap dan cara bergaul dengan lawan jenis.

Selain itu Terapi perilaku kognitif dapat mengatasi penyimpangan seksual dengan cara memperbaiki pola pikir dan ketertarikan seksual tidak normal yang dialami penderita. Terapi berkelompok atau group therap dapat dilakukan untuk membantu pasien berdiskusi dan berbagi mengenai kondisi yang dialami dengan penderita. Serta hal yang paling penting dalam upaya mengatasi penyimpangan seksual adalah pengawasan orangtua. Orang tua adalah guru pertama bagi anak anak oleh sebab itu diharapkan orang tua melakukan pengawasan dan komunikasi yang baik dengan anak-anak untuk memastikan perkembangan psikologis anak dapat terjaga

Kelompok 7

1. Aulia Fadhila Hendra (2311211001)

2. Zharifi Tsabita (2310732025)

3. Aufa Iftikar Rahmi (2311223013)

4. Muhammad Raihan Arya (2310112105)


Dosen Pengampu:

Bapak Alex Darmawan, S.S.,M.A.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel 00.00