Resensi Novel 00.00
Identitas buku :
Judul buku: 00.00 Penulis: Ameylia Falensia Penerbit: PT Sembilan Cahaya Abadi Kota penerbit: Jakarta Selatan tahun terbit : 2021 Jumlah halaman: 280
Isi Resensi:
Novel 00.00 (Sepasanh luka yang berakhir duka) bergenre romansa ini merupakan karya Ameylia Falensia dan diterbitkan oleh Loveable dengan tebal 280 halaman. Novel ini juga telah dibaca sebanyak 38 juta kali di baca diwattpad. Penulis sengaja memberi judul 00.00 yang mengarah tepat pukul 12 malam untuk menguak akhir sebuah cerita didalamnya yang berhubungan dengan angka tersebut.
Buku ini memiliki sampul berwarna hitam, terdapat ilustrasi gambar sesosok bayangan wanita dan jam pasir di belakangnya. Novel ini menarik karena penulis memberikan angka yang menunjukkan waktu di setiap judul sub bab nya.
Ameylia Falensia berdasarkan sebagian kisah nyata yang dia alami membuat cerita dalam novelnya dengan kehidupan penuh lika-liku yang dialami tokoh utama yang bernama Lengkara Putri Langit, mulai dari keluarga yang retak semenjak ayahnya menikah lagi, gagalnya dalam percintaan, hingga pertemanan. Sebagian besar isi novel berkaitan dengan rintangan kehidupan yang penuh konflik dan permasalahan, sehingga berdampak besar pada luka batin, fisik dan juga mental tokoh utama dalam novel ini. Disisi lain penulis juga menjelaskan mengenai kuatnya sosok Lengkara yang mempertahankan hidupnya dikala benteng pertahanan dari keluarga yang dianggapnya rumah telah membuatnya hancur. Membaca novel ini mengingatkan saya dengan kehidupan disekitar saya tentang banyaknya kekerasan yang diberitakan diberbagai media, mulai dari kekerasan orangtua, pembullyan dalam lingkup pertemanan dan bentuk kekerasan atau penindasan lainnya.
Alur cerita ini dimulai ketika Lengkara mempunyai keluarga baru. Kehidupan Lengkara mengalami perubahan drastis akibat adanya kehadiran Nilam, adik tiri yang selalu mengusik kehidupan damainya. Seiring berjalannya waktu semua permasalahan yang dialami Lengkara berkurang karena adanya Masnaka, sang kekasih. Sepanjang alur cerita penulis berhasil membuat tokoh seakan hidup dalam imajinasi para pembaca.
Pada akhir cerita ini Lengkara mengalami sebuah kecelakaan yang menyebabkan matanya menjadi tidak berfungsi atau buta. Lalu Masnaka dengan suka rela mendonorkan kedua matanya kepada Lengkara. Karena Masnaka tau bahwa dia hidup sudah tidak lama lagi, dia diam-diam mempunyai penyakit kanker stadium tiga hinggga akhirnya meninggal dunia. Sisa waktu hidupnya ia pergunakan untuk menyelamatkan wanita dari ayahnya. Lengkara merasa tidak ada lagi yang berdiri di sampingnya. Ia sendirian menghadapi kejamnya hidup. Keluarga, sahabat, bahkan sampai Masnaka kekasihnya satu per satu pergi dan meninggalkan gadis itu sendirian.
Namun Lengkara sudah bisa hidup dengan tenang karena ayahnya sudah masuk penjara atas kekerasan yang ia perbuat selama ini.
Keunggulan buku :
Keunggulan dari novel ini yaitu gaya bahasa yang sederhana sehingga mudah dimengerti. Penulis berhasil membuat para pembaca terhanyut oleh alur cerita dan setiap sub bab nya penulis memberikan kesan penasaran sehingga membuat pembaca ingin segera menyelesaikan novel tersebut.
Kekurangan buku :
Kekurangan dari novel ini yaitu terdapat pada epilognya. Penulis memberikan akhir epilog yang menyedihkan tanpa membuat akhir bahagia untuk kehidupan tokoh utama. Dalam keseluruhan teks lebih dominan cerita yang kurang bahagia sehingga memancing emosi para pembaca
Penutup:
Novel ini cocok dibaca untuk kalangan remaja. Bagi para penggemar novel yang kurang atau tidak menyukai sad ending, buku ini tidak direkomendasikan karena akan berujung penyesalan dan kesedihan setelah membacanya.

Komentar
Posting Komentar